Penyakit yang dianggap sebagai pre-existing condition
Asuransi kesehatan merupakan salah satu bentuk perlindungan finansial setiap individu atau keluarga yang memungkinkan untuk mengurangi biaya pengobatan. Namun, tidak semua penyakit dapat dicakup oleh asuransi kesehatan. Salah satu jenis penyakit yang tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan adalah pre-existing condition.
Pre-existing condition merujuk pada kondisi medis yang dimiliki oleh seseorang sebelum mendaftar asuransi kesehatan. Artinya, jika seseorang sudah menderita penyakit sebelum bergabung dengan asuransi kesehatan, maka kondisi tersebut tidak dicakup dalam polis asuransi. Hal ini dikarenakan asuransi kesehatan bertujuan untuk memberikan perlindungan finansial terhadap risiko yang belum terjadi, bukan risiko yang sudah ada sebelumnya.
Penyakit yang termasuk dalam kategori pre-existing condition di Indonesia antara lain:
- Diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung
- Penyakit asma dan paru-paru
- Kanker dan penyakit kronis lainnya
- Cacat bawaan atau gangguan mental
- Penyakit menular seperti HIV/AIDS dan hepatitis
Mereka yang telah didiagnosis dengan penyakit-penyakit tersebut sebelum mendaftar asuransi kesehatan harus memberikan informasi rinci tentang riwayat medis mereka sebelumnya. Hal ini dilakukan agar asuransi kesehatan dapat menentukan premi dan manfaat yang tepat untuk pelanggan. Umumnya, premi untuk penyakit pre-existing condition lebih tinggi dari premi standar. Hal ini disebabkan oleh risiko yang lebih besar untuk menanggung biaya pengobatan.
Bagi seseorang yang ingin memasukkan kondisi pre-existing condition dalam asuransi, akan lebih baik untuk mendaftar sejak dini saat fisiknya masih sehat dari segala penyakit. Apabila kondisi pre-existing telah didiagnosis sebelum mendaftar, maka individu harus menunggu selama satu hingga dua tahun sebelum kondisi tersebut dicakup oleh asuransi. Beberapa perusahaan asuransi kesehatan juga menawarkan opsi untuk menutupi pre-existing condition setelah beberapa tahun sebagai pelanggan yang aktif.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa setiap perusahaan asuransi memiliki aturan yang berbeda terkait kondisi pre-existing condition mereka, misalnya batasan usia, riwayat keluarga, dan kondisi kesehatan individu. Oleh karena itu, sebelum memilih asuransi kesehatan, pastikan untuk memeriksa dengan cermat syarat dan ketentuan di dalam polis asuransi sebelum mendaftar.
Memiliki asuransi kesehatan dapat memberikan perlindungan finansial yang besar untuk berbagai kemungkinan risiko kesehatan. Namun, selalu ada beberapa pengecualian dan batasan tertentu untuk setiap jenis asuransi, termasuk kondisi pre-existing condition. Jangan lupa untuk mempelajari secara cermat syarat dan ketentuan di dalam polis asuransi sebelum memutuskan untuk bergabung dengan asuransi kesehatan.
Penyakit akibat alkohol atau narkotika
Penyakit akibat alkohol atau narkotika merupakan penyakit yang muncul akibat penggunaan zat-zat tersebut secara berlebihan. Asuransi kesehatan tidak akan menanggung biaya pengobatan untuk penyakit akibat alkohol atau narkotika, karena salah satu syarat pengajuan klaim asuransi kesehatan adalah penyakit tersebut bukan muncul akibat penyalahgunaan narkotika atau alkohol. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga pola hidup yang sehat dan tidak mengonsumsi zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan kita.
Penyalahgunaan alkohol dan narkotika dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit yang serius. Beberapa di antaranya adalah:
- Kerusakan hati akibat penggunaan alkohol berlebihan. Alkohol dapat mempengaruhi fungsi hati, sehingga dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah.
- Penyakit jantung akibat penggunaan narkotika. Beberapa jenis narkotika dapat mempengaruhi fungsi jantung, sehingga dapat menyebabkan penyakit jantung yang serius.
- Depresi dan kecemasan akibat penggunaan narkotika. Beberapa jenis narkotika dapat mempengaruhi keseimbangan kimia di dalam otak, sehingga dapat menyebabkan depresi dan kecemasan yang parah.
- Kanker akibat penggunaan alkohol. Alkohol dapat meningkatkan risiko terkena kanker, terutama kanker hati, tenggorokan, dan usus.
Selain itu, penggunaan alkohol dan narkotika juga dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi penderita dan keluarganya. Biaya pengobatan untuk penyakit-penyakit akibat alkohol atau narkotika dapat sangat mahal, dan tidak semuanya dapat ditanggung oleh asuransi kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan diri sendiri dan menghindari penggunaan zat-zat berbahaya, demi mencegah risiko penyakit akibat penyalahgunaan narkotika atau alkohol.
Jika Anda atau anggota keluarga Anda mengalami masalah akibat penyalahgunaan alkohol atau narkotika, segera cari bantuan medis dan dukungan psikologis. Banyak organisasi dan lembaga di Indonesia yang dapat memberikan dukungan dan pengobatan untuk masalah kesehatan akibat penyalahgunaan narkotika atau alkohol, seperti Kementerian Kesehatan, Badan Narkotika Nasional, dan sebagainya. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan informasi dan saran yang lebih lanjut tentang masalah ini.
Penyakit akibat tindakan yang tidak sesuai dengan etika medis
Tindakan medis adalah hal yang sangat penting dalam menentukan kesehatan seseorang. Namun, tindakan medis yang tidak sesuai dengan etika medis dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi pasien. Ada beberapa penyakit yang tidak ditanggung asuransi kesehatan karena penyakit tersebut disebabkan oleh tindakan medis yang tidak etis. Berikut adalah beberapa penyakit tersebut dan penjelasannya:
1. Infeksi akibat kurangnya sterilisasi alat medis
Infeksi akibat kurangnya sterilisasi alat medis dapat menyebabkan penyakit serius seperti hepatitis dan HIV. Jika alat medis tidak dilewatkan pada prosedur sterilisasi yang benar, maka tidak akan menjamin bahwa alat tersebut bebas dari kuman dan bakteri. Hal ini akan sangat berbahaya bagi pasien yang menerima tindakan medis tersebut. Asuransi kesehatan dapat menolak memberikan penggantian biaya karena salah satu faktor penyebabnya adalah dari faktor manusia.
2. Komplikasi akibat tindakan medis yang tidak sempurna
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhir dari sebuah tindakan medis yang dilakukan. Namun, jika tindakan medis dilakukan dengan kurang teliti atau kurang hati-hati, dapat menyebabkan komplikasi yang tidak diinginkan. Komplikasi ini dapat menyebabkan pasien mengalami penyakit yang lebih berbahaya dari sebelumnya dan memerlukan biaya lebih untuk menanggulanginya.
3. Pelanggaran etika medis dalam persalinan
Tindakan medis dalam persalinan harus dilakukan dengan hati-hati dan sangat perlu memperhatikan etika medis. Namun, jika dokter melanggar etika medis, dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi sang ibu atau bayi dalam persalinan. Contohnya, jika dokter melakukan tindakan persalinan dengan cara seperti operasi caesar padahal tidak ada indikasi yang jelas, akan banyak memerlukan biaya tambahan yang tidak tercakup oleh asuransi kesehatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih rumah sakit dan dokter terbaik dalam melakukan persalinan.
4. Penggunaan obat tertentu yang tidak sesuai
Penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menyebabkan efek samping yang sangat berbahaya bagi pasien. Seringkali, obat-obatan dipreskripsi secara tidak benar, terlalu banyak, atau diberikan pada pasien yang seharusnya diberikan obat yang lain. Hal ini dapat menyebabkan pasien mengalami penyakit dan membutuhkan perawatan tambahan. Oleh karena itu, sangat penting bagi dokter untuk memberikan obat yang tepat dan bersesuaian dengan kebutuhan pasien.
5. Penyakit akibat eksperimen medis
Pada kasus tertentu, dokter mungkin ingin melakukan eksperimen medis pada pasien untuk mengetahui efek dari pengobatan baru. Namun, eksperimen medis harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena dapat menyebabkan pasien mengalami kerusakan permanen atau bahkan kematian. Eksperimen medis hanya dapat dilakukan pada pasien yang memberikan persetujuan tertulis dan disetujui oleh badan yang berwenang. Asuransi kesehatan mungkin tidak akan menanggung biaya pengobatan pasien yang mengalami efek samping dari eksperimen medis.
Dalam melakukan tindakan medis, sangat penting untuk selalu mematuhi etika medis dan memperhatikan detil-detil yang dapat mempengaruhi hasil akhir dari tindakan tersebut. Jika tindakan medis mengalami kesalahan atau tidak etis, dapat menyebabkan kerugian besar bagi pasien dan harus dibayar dengan biaya yang lebih tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih dokter dan rumah sakit yang terpercaya dan memiliki reputasi yang bagus dalam dunia medis.
Penyakit yang diakibatkan oleh perilaku berbahaya
Tidak semua penyakit yang diakibatkan oleh perilaku berbahaya mengalami penanggungan asuransi kesehatan, seperti kecanduan narkoba, alkohol, dan merokok. Banyak orang yang meremehkan efek negatif dari kebiasaan berbahaya ini terhadap kesehatan dan kualitas hidup mereka pada akhirnya.
Seseorang yang kecanduan obat-obatan atau alkohol cenderung memiliki risiko tinggi terkena penyakit hati, ginjal, dan jantung. Akibat dari kebiasaan buruk ini, akan memperparah kualitas kesehatan mereka dan mempercepat ketidakmampuan tubuh untuk memulihkan diri setelah sakit. Selain itu, orang yang merokok juga bisa mengalami berbagai jenis penyakit berbahaya seperti kanker paru-paru, kanker tenggorokan, dan kerusakan paru-paru yang tak terbalikan.
Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kesehatan kita, termasuk gaya hidup, lingkungan, dan faktor genetik. Selain kebiasaan buruk yang telah disebutkan, perilaku berbahaya lainnya yang dapat membawa risiko kesehatan adalah kekurangan olahraga dan tidur yang tidak cukup, kurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan dalam makanan sehari-hari, stres, dan paparan bahan kimia beracun.
Orang dewasa terkadang menganggap enteng bahaya perilaku buruk ini. Mereka seringkali menyatakan bahwa mereka akan mengambil risiko untuk menikmati suatu hal yang membuat mereka senang. Namun, pada kenyataannya, perilaku buruk ini tidak selalu memberikan dampak positif. Kita tidak bisa memprediksi efek jangka panjang atas perilaku buruk ini, dan jika kita ingin menikmati hidup yang sehat, kita harus menghilangkan kebiasaan berbahaya ini dari hidup kita.
Kita harus lebih menyadari bahwa kesehatan bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan atau diambil begitu saja. Ada banyak langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penyakit yang diakibatkan oleh perilaku buruk, seperti meningkatkan kesehatan dengan cara mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol, berhenti merokok, dan melakukan olahraga secara teratur.
Terakhir, jika Anda mengalami gejala-gejala sehat yang sering muncul akibat perilaku buruk, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan. Mereka dapat memberikan saran dan pengobatan untuk membantu Anda dan kembali pada jalur menuju kesehatan yang lebih baik.
Penyakit akibat bencana alam atau perang
Bencana alam dan perang dapat memicu berbagai macam penyakit dan gangguan kesehatan. Jenis-jenis penyakit ini cenderung lebih mematikan dan membutuhkan penanganan yang intensif. Namun, sayangnya, asuransi kesehatan tidak menanggung pengobatan untuk beberapa jenis penyakit ini. Berikut ini adalah daftar beberapa penyakit akibat bencana alam atau perang yang tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan:
1. Kebakaran
Kebakaran sering terjadi akibat kecelakaan atau kelalaian manusia. Penyakit yang sering terjadi di akibatkan kebakaran adalah luka bakar. Bagian tubuh yang terkena akan terlihat lecet, terbakar, atau bahkan menghitam. Nyeri yang diakibatkan luka bakar sangatlah besar. Untuk mengobati luka bakar tergantung berat atau ringannya. Ada yang cukup dengan memberikan losion atau salep, namun ada juga yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Obat-obatan atau alat bantu tidak sedikit yang sulit ditemukan, karena memang cukup mahal. Sayangnya, asuransi kesehatan tidak menanggung biaya pengobatan untuk penyakit atau gangguan yang disebabkan oleh kebakaran.
2. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa geologis yang diakibatkan oleh getaran di dalam bumi. Selain sebagai pemicu bencana alam, getaran ini juga bisa dialami secara terus menerus yang disebut dengan Tremor yang tidak terduga. Getaran besar di dalam bumi ini bisa menyebabkan kerusakan yang sangat besar di permukaan bumi. Dan pasca gempa yang menelan korban jiwa dan materi di banyak tempat, ada yang masih mengalami trauma. Mereka pun biasanya memerlukan perawatan kesehatan dan obat-obat tertentu untuk membantu mereka dalam mengatasi trauma Jika tingkat keparahan dan perawatan untuk gempa bumi tidak terlalu penting mungkin masih saja dikategorikan layak dan dibiayai oleh asuransi kesehatan. Namun, jika secara signifikan membahayakan kehidupan atau dimana memerlukan perawatan khusus, maka pengobatan tidak dapat ditanggung oleh asuransi kesehatan.
3. Tsunami
Tsunami merupakan bencana alam yang sangat mengerikan. Arus monster laut ini diperkirakan mengeluarkan kekuatan ratusan mega ton. Ketika terjadi gelombang tinggi mencapai puluhan meter, saat itulah rumah-rumahan terbiasa berdiri diterjang oleh arus. Bahkan jika masih ada orang yang selamat, tetap saja mereka memerlukan perawatan medis yang tidak sedikit biayanya. Sayangnya, asuransi kesehatan tidak menanggung pengobatan untuk orang yang terkena penyakit akibat tsunami.
4. Perang
Perang adalah bencana yang sengaja diciptakan oleh manusia. Sekali perang terjadi, maka penyakit akan mudah menyerang para prajurit dan bahkan masyarakat sipil yang sedang bertempur. Penyakit yang mungkin terjadi adalah luka tembak, infeksi, dan bahkan penyakit menular seperti malaria atau demam berdarah. Jika ingin mendapat perawatan medis, tentu saja harus merogoh kocek yang sangat dalam. Namun, sayangnya, asuransi kesehatan tidak akan menanggung pengobatan untuk penyakit yang muncul saat perang.
5. Gangguan Mental
Gangguan mental tidak melulu dipicu oleh bencana alam atau perang. Namun, kondisi seperti itu bisa menjadi semakin buruk ketika terjadi peristiwa yang mengerikan tersebut. Penderita PTSD atau Gangguan Stres Pascatrauma misalnya, biasanya mulai merasakan gejala-gejala PTSD seperti mimpi buruk atau kecemasan berlebihan. Pengobatan gangguan mental termasuk mahal dan membutuhkan waktu lama. Namun, sayangnya, asuransi kesehatan tidak menanggung biaya pengobatan gangguan mental akibat bencana alam atau perang.