Penyebab Gigi Kuning Meski Rutin Sikat Gigi

Faktor-faktor yang Menyebabkan Gigi Kuning


gigi kuning

Gigi kuning merupakan salah satu masalah kesehatan gigi yang cukup sering dialami oleh banyak orang. Banyak orang yang merasa khawatir dan tidak percaya diri karena gigi mereka terlihat kuning. Padahal, mereka telah gosok gigi setiap hari dan rajin mengunjungi dokter gigi. Namun, gigi kuning tetap saja muncul. Ada banyak faktor yang menyebabkan gigi kuning padahal sudah gosok gigi. Mari kita bahas lebih lanjut tentang faktor-faktor penyebab gigi kuning tersebut.

Kebiasaan Buruk dan Pola Makan Tidak Sehat


kopi menyebabkan gigi kuning

Salah satu faktor utama yang menyebabkan gigi kuning adalah kebiasaan buruk dan pola makan tidak sehat. Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol serta minuman berkafein seperti kopi dan teh secara berlebihan dapat menyebabkan gigi kuning. Camilan dan makanan berminyak juga dapat membuat gigi kuning. Karena, makanan tersebut mengandung bahan-bahan yang dapat menempel pada gigi. Pola makan yang tidak sehat dan kebiasaan buruk seperti tersebut, dapat merusak email gigi atau lapisan luar gigi yang dapat menimbulkan gigi kuning.

Selain itu, mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan juga dapat menyebabkan gigi kuning. Gula pada makanan dan minuman manis menempel di gigi dan berkombinasi dengan bakteri dalam mulut dan memproduksi asam. Asam yang dihasilkan dapat merusak email gigi dan menyebabkan gigi kuning.

Jangan salah, gigi kuning juga dapat disebabkan oleh tidak menggosok gigi dengan benar. Tekanan yang tidak tepat saat menggosok gigi dapat merusak enamel dan membuat gigi menjadi kuning. Selain itu, menggunakan sikat gigi yang tidak tepat juga dapat menimbulkan masalah pada gigi hingga menyebabkan gigi kuning. Oleh karena itu, pastikan untuk menggosok gigi dengan benar dan menggunakan sikat gigi yang sesuai dengan kebutuhan.

Untuk menghindari gigi kuning yang disebabkan oleh kebiasaan buruk dan pola makan tidak sehat, pastikan untuk menerapkan pola hidup yang sehat dan rajin merawat gigi. Hindari merokok, membatasi konsumsi minuman berkafein seperti kopi dan teh. Perbanyak konsumsi makanan sehat yang kaya akan serat, mineral dan vitamin, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan. Selain itu, jangan lupa untuk selalu menggosok gigi dengan benar dan rutin control ke dokter gigi setiap 6 bulan.

Pola Makan yang Mempengaruhi Kuning pada Gigi


Pola Makan yang Mempengaruhi Kuning pada Gigi

Setiap orang pasti ingin memiliki senyum yang cantik dan gigi yang putih bersih. Namun, ada beberapa faktor yang bisa membuat gigi menjadi kuning, meskipun sudah rutin melakukan kegiatan seperti gosok gigi. Salah satu faktor yang sering diabaikan adalah pola makan yang tidak sehat. Pola makan yang buruk dapat mempengaruhi kondisi gigi dan gusi, sehingga menimbulkan masalah kesehatan gigi, salah satunya adalah gigi kuning.

Adapun beberapa jenis makanan yang bisa mempengaruhi kondisi gigi dan membuatnya kuning adalah sebagai berikut.

A. Minuman Berkarbonasi

Minuman bersoda atau berkarbonasi bisa memicu gigi menjadi kuning. Pasalnya, minuman berkarbonasi mengandung asam fosfat yang bisa merusak enamel pada gigi. Seiring waktu, email bisa terkikis dan membuat permukaan gigi rentan untuk berkembang biaknya plak dan menjadikannya kuning. Selain itu, soda yang mengandung pewarna juga bisa membuat gigi menjadi kuning secara perlahan.

B. Teh dan Kopi

Minuman lain yang dapat menyebabkan gigi menjadi kuning adalah teh dan kopi. Kandungan kafein dan tannin pada kopi dan teh dapat menonjolkan noda pada gigi, sekaligus membantu pembentukan dan pempercepat proses kuning gigi. Oleh karena itu, jika tidak ingin gigi menjadi kuning sebaiknya hindari terlalu banyak mengonsumsi kopi atau teh. Kamu juga bisa mencoba meminumnya melalui sedotan, untuk mengurangi kontak langsung antara minuman dengan gigi.

C. Alkohol

Alkohol tidak hanya merusak kesehatan tubuh, namun juga dapat membuat gigi menjadi kuning. Alkohol mengandung gula dan asam yang dapat mendorong tumbuhnya bakteri serta kerusakan pada enamel gigi. Selain itu, konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kesehatan gusi karena mampu menyebabkan peradangan, sehingga membuat gigi menjadi lebih mudah kuning.

D. Buah-buahan Asam

Diketahui bahwa buah-buahan seperti jeruk, lemon, nanas, dan tomat merupakan sumber vitamin C yang sangat baik untuk tubuh. Namun, buah-buahan tersebut juga mengandung asam sitrat yang bisa memicu gigi menjadi kuning. Asam pada buah-buahan ini dapat mempercepat terjadinya erosi pada email gigi dan memicu gigi menjadi lemah, sehingga menyebabkan gigi menjadi kuning.

E. Cokelat dan Makanan Manis

Konsumsi cokelat dan makanan manis lain yang mengandung gula dapat menyebabkan gigi menjadi kuning. Gula pada makanan manis bisa menempel pada gigi, dan menyebabkan bakteri plak menempel yang dapat menghasilkan asam dan membuat gigi menjadi kuning. Oleh karena itu, menjaga pola diet dan mengonsumsi makanan sehat sangat penting bagi kesehatan gigi dan membantu menjaga gigimu tetap putih dan bersih.

Dari penjelasan di atas, sangat jelas bahwa pola makan yang kurang sehat sangat berpengaruh pada warna gigi. Oleh karena itu, sangat perlu menjaga pola makan, serta konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan gigimu tetap putih bersih.

Kebiasaan Buruk yang Meningkatkan Risiko Gigi Kuning


Gigi Kuning Padahal Sudah Gosok Gigi

Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik, kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut kita. Kebiasaan buruk memang cenderung mudah dilakukan, tetapi kebiasaan buruk dalam merawat kesehatan gigi bisa menyebabkan risiko kesehatan gigi yang lebih serius. Salah satu masalah kesehatan gigi yang sering terjadi adalah gigi kuning. Terkadang meskipun kita sudah rajin sikat gigi, gigi masih tetap kuning. Apa penyebab gigi kuning padahal sudah gosok gigi? Berikut adalah beberapa kebiasaan buruk yang meningkatkan risiko gigi kuning:

Gigi Berdarah

1. Merokok

Merokok adalah kebiasaan buruk yang sangat berbahaya bagi kesehatan gigi dan mulut. Sering merokok akan menyebabkan gigi menjadi kuning atau bahkan coklat. Selain itu, nikotin dan tar yang ada dalam rokok dapat menumpuk pada permukaan gigi dan membuat gigi terlihat kusam. Sering merokok juga dapat menyebabkan gigi berdarah dan masalah kesehatan gigi lainnya.

Teh Manis

2. Minuman Kecap dan Teh Manis

Minuman yang mengandung banyak gula, seperti minuman kecap dan teh manis, dapat meningkatkan risiko gigi kuning. Kandungan gula dalam minuman akan menempel pada gigi dan sulit dihilangkan hanya dengan sikat gigi biasa. Selain itu juga, minuman ini dapat meningkatkan risiko gigi berlubang dan mudah keropos karena kadar gula yang tinggi.

Cabut Gigi

3. Terlalu Sering Konsumsi Makanan dan Minuman Asam

Makanan dan minuman asam, seperti jeruk, tomat, pepaya, anggur, cuka, dan minuman berkarbonasi dapat menimbulkan risiko gigi kuning. Asam dalam makanan dan minuman ini dapat mengikis lapisan email gigi dan membuat gigi lebih mudah keropos. Jika tidak dihindari, hal ini dapat menyebabkan gigi mudah rusak bahkan sampai harus dicabut.

Cara yang bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan gigi akibat asam ini adalah dengan menghindari makanan dan minuman yang mengandung zat asam secara berlebihan. Jika ingin mengonsumsinya, pastikan untuk segera berkumur dengan air atau menyikat gigi setelah makan atau minum. Jangan biarkan asam berlama-lama menempel pada gigi karena bisa membuat gigi menjadi kuning dan mengalami kerusakan pada lapisan email gigi.

Pisang

4. Konsumsi Makanan dan Minuman Berwarna Gelap

Makanan dan minuman berwarna gelap, seperti kopi, teh, anggur merah, blueberry, dan produk cokelat, dapat meningkatkan risiko gigi kuning. Warna gelap pada makanan dan minuman dapat menempel pada permukaan gigi dan sulit dihilangkan setelah sikat gigi biasa. Untuk menghindari gigi kuning, ada baiknya batasi konsumsi makanan dan minuman berwarna gelap terutama jika sudah terlihat gigi mendapatkan warna kuning.

5. Menggunakan Pasta Gigi yang Tidak Sesuai

Setiap orang memiliki kondisi yang berbeda untuk gigi dan mulutnya. Terkadang menggunakan pasta gigi yang tidak sesuai dengan kondisi gigi dan mulut kita dapat meningkatkan risiko gigi kuning. Maka pemilihan pasta gigi harus tepat guna menciptakan gigi yang cerah dan bersih. Terkadang ada kandungan dalam pasta gigi yang membuat gigi akan lebih cepat berubah menjadi kuning, maka penting bagi kita untuk memilih pasta gigi sesuai dengan kebutuhan.

Secara keseluruhan, risiko gigi kuning dapat dihindari dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang dijelaskan di atas. Selain itu, menjaga kebersihan gigi dengan sikat gigi dan flossing setiap hari juga merupakan tindakan yang penting untuk mencegah gigi kuning dan semua masalah kesehatan gigi lainnya.

Kondisi Kesehatan yang Berdampak pada Gigi


berdampak gigi kuning

Terkadang, meskipun kita rajin menyikat gigi dan menjaga kebersihan mulut, gigi kuning tetap saja terjadi. Salah satu penyebabnya adalah kondisi kesehatan yang berdampak pada gigi. Berikut adalah beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan gigi kuning:

1. Dehidrasi

dehidrasi

Kurang minum air bisa menyebabkan dehidrasi pada tubuh. Ketika tubuh dehidrasi, produksi air liur menurun. Air liur penting untuk membersihkan gigi dan mulut dari bakteri. Karena itu, kurangnya air liur dapat menyebabkan penumpukan bakteri yang mengakibatkan gigi kuning. Untuk mencegah gigi kuning karena dehidrasi, pastikan selalu untuk minum cukup air setiap hari.

2. Penyakit Sistemik

penyakit sistemik

Berbagai penyakit sistemik seperti diabetes dan hepatitis dapat mempengaruhi warna gigi. Pada diabetes, kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi saluran darah dan saraf yang menghubungkan gigi ke gusi, menyebabkan gigi kehilangan nutrisi yang diperlukan. Hepatitis, di sisi lain, dapat menyebabkan kerusakan hati yang menyebabkan gigi kuning. Jika gigi kuning disertai gejala lain seperti peradangan atau sakit gigi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

3. Asupan Makanan dan Minuman

makanan berdampak pada gigi

Makanan yang bersifat asam seperti cuka dan bulgur dapat merusak enamel gigi, menyebabkan pewarna makanan dapat menempel lebih mudah pada gigi. Selain itu, merokok dan minum kopi, teh, atau minuman berkarbonasi dapat membuat gigi lebih mudah berubah warna. Hindarilah makanan dan minuman yang berdampak pada gigi, atau jika Anda ingin mengkonsumsinya, pastikan Anda menyikat gigi dengan benar setelah selesai.

4. Obat-obatan

obat-obatan

Beberapa obat-obatan, seperti antibiotik dan obat penghilang rasa sakit, dapat mempengaruhi warna gigi. Antibiotik seperti tetracycline dan doxycycline dapat menyebabkan gigi terlihat abu-abu atau coklat kemerahan. Sementara itu, obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen dan aspirin dapat merusak enamel gigi. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter gigi untuk meminimalkan dampaknya pada gigi Anda.

5. Gangguan Hormonal

gangguan hormonal

Gangguan hormonal seperti pubertas, kehamilan, dan menopause dapat mempengaruhi warna gigi. Pada wanita hamil, perubahan hormonal menyebabkan produksi cairan kumur berkurang, meningkatkan risiko terjadinya gigi kuning. Selain itu, perubahan hormonal pada masa pubertas dan menopause juga dapat memengaruhi gigi. Karena itu, penting bagi wanita dalam kondisi ini untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.

Itulah beberapa kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi warna gigi. Selain kondisi-kondisi kesehatan tersebut, gigi kuning juga dapat disebabkan oleh faktor usia, kebiasaan buruk, dan faktor genetik. Untuk mencegah dan mengatasi gigi kuning, selalu jaga kesehatan gigi dan mulut, kunjungi dokter gigi secara rutin, dan pilihlah produk-produk perawatan gigi yang tepat.

Perawatan Gigi yang Mungkin Tidak Mendukung Pemutihan Gigi


Perawatan Gigi yang Mungkin Tidak Mendukung Pemutihan Gigi

Meskipun telah rutin menyikat gigi, tetapi jika masih merasa gigi kuning, bisa jadi penyebabnya berasal dari perawatan lain yang akan kita bahas berikut ini:

1. Menggunakan Pasta Gigi yang Salah atau Tidak Mau Ganti Pasta Gigi

Pasta Gigi

Ternyata, tak semua pasta gigi dapat membantu memutihkan gigi. Beberapa pasta gigi diklaim dapat membantu menghilangkan noda tetapi pada kenyataannya, noda diperlukan penanganan profesional seperti perawatan gigi yang dilakukan dokter gigi.

Karena selain sifatnya yang tidak mampu menghapus bintik-bintik pada gigi, pasta gigi berbahan dasar abrasif dapat menumbuhkan garis-garis pada email gigi, membuat gigi terlihat lebih kuning dan halus, dan menjadi lebih sensitif.

Solusi terbaiknya adalah menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, yang dirancang untuk mencegah kerusakan gigi tanpa merusak email.

2. Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan dan Minuman Berwarna Gelap

Makanan dan Minuman Berwarna Gelap

Teh, kopi, anggur merah, dan buah-buahan berwarna gelap seperti ceri dan blueberry memiliki warna yang berasal dari pigmen. Pigmen inilah yang membuat noda dan kotoran pada gigi lebih menempel.

Jika anda seorang peminum kopi atau teh, maka tentu sangat sulit untuk menghilangkan kebiasaan ini. Namun, tepat rasanya jika mencoba menguranginya atau mencari cara untuk menghilangkan noda setelahnya.

3. Kebiasaan Merokok

Kebiasaan Merokok

Bukan hanya dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit, merokok juga dapat menyebabkan gigi berwarna kuning dan menjadikan gigi lebih sensitif.

Ini disebabkan oleh getah yang terdapat pada tembakau, yang bersifat lengket dan dapat menempel pada gigi, bahkan dalam waktu yang sangat singkat. Rokok juga dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi, mempercepat kerusakan gigi, serta bisa membuat gigi jadi lebih rapuh.

4. Jarang Mengunjungi Dokter Gigi

Dokter Gigi

Mengunjungi dokter gigi setiap enam bulan atau lebih sering sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan gigi.

Semua orang memiliki jenis gigi yang berbeda, yang memerlukan perawatan yang berbeda-beda pula, tergantung pada kondisi mulut dan gigi mereka. Oleh karena itu, adanya saran dari dokter spesialis gigi sangat penting.

5. Stress dan Tekanan Tinggi

Tekanan dan Stress

Tidak hanya membuat kesehatan mental menjadi buruk, tekanan dan stres juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan fisik, termasuk kesehatan gigi.

Saat stress, sistem kekebalan tubuh bisa melemah, meningkatkan risiko penyakit mulut seperti radang gusi dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan lainnya termasuk gigi kuning.

Kondisi gigi menjadi lebih buruk jika kebiasaan kontak gigi pada bibir atau kebiasaan menggigit kuku, dalam kondisi terus-menerus. Hal ini dapat merusak email gigi, serta mempermudah warna kuning pada gigi.

Itulah beberapa penyebab gigi kuning yang tidak diketahui banyak orang. Hal yang perlu diingat adalah sore ini harus memperbaiki kondisi kesehatan gigi dan mulut secara menyeluruh untuk mencegah kerusakan gigi.